Jumat, 30 Juni 2017

Analisis Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Novel Asa Ayuni

Analisis Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Novel Asa Ayuni-Dyah Rinni
A. Unsur Intrinsik
·       Tema   : Perjuangan dan ketegaran Ayuni dalam menjalani kehidupan rumah tangganya.
·       Tokoh  :
·       Ayuni
·       Poppy
·       Aldi
·       Miki
·       Satria
·       Laras
·       Elang
·       Zetro
·       Jeniper
·       Mama Dinah
·       Penokohan
·       Ayuni
Manja
Kutipan : “ Bukan begitu, Sayang’, Ayuni bergelayut manja pada Satria.
·       Alur
Alur dalam novel “Asa Ayuni” yaitu alur maju mundur. Hal ini dibuktikan dengan hal-hal sebagai betikut :
·       Pengenalan/awal cerita
Awal cerita dalam novel ini didahului oleh seorang perempuan bernama Ayuni Safira yang memiliki teman sekaligus musuh bernama Poppy. Ayuni tinggal di Blue Valley bersama suaminya, Satria dan seorang anaknya yang bernama Aldi. Aldi adalah seorang anak yang mengalami Syndrom Aspie atau autis.


·       Timbulnya konflik/titik awal pertikaian
Awal konflik ditunjukkan ketika Satria meninggalkan Ayuni dan Aldi. Ayuni harus mengurus segala keperluan Aldi, tetapi Ayuni belum bisa memahami apa saja yang dibutuhkan Aldi.
·       Kilas balik
Elang membayangkan ketika Bundanya masih hidup dan membawakan beberapa potong lapis legit untuk Elang.
·       Puncak konflik/titik puncak cerita
Titik puncak cerita adalah ketika Ayuni mengetahui bahwa rumah kebanggaannya dan Satria selama ini hasil utang dari tante Nia.
·       Antiklimaks
Ayuni mengira kebebasan adalah saat dia mendapatkan apa yang dia impikan: rumah yang cantik, pasangan yang sempurna, dan anak normal yang dapat dibanggakan. Namun, dia tidak pernah menduga kebebasan juga lahir saat dia membuang beban yang tidak perlu dan bersyukur atas apa yang dia miliki.
Ayuni berdiri ditengan rumah barunya, sebuah rumah yang jauh lebih kecil dibandingkan rumahnya di Blue Valley. Rumah didalam gang sempit itu hanya terdiri atas tiga kamar kecil, satu ruang yang berfungsi sebagai  ruang keluarga sekaligus ruang makan, sebuah dapur dan satu kamar mandi. Rumah itu begitu biasa, sehingga Princess si kucing ras itu terlihat seperti kucing kampung didalamnya.
·       Penyelesaian Masalah
Antiklimaks dalam novel ini ketika Ayu telah menyadari bahwa dia terlalau memaksakan mimpinya. Kemudian dia menjual rumah yang dulu terlihat begitu indah dimatanya. Sekarang rumah itu justru terlihat seperti bangunan asing.







·       Latar
Latar Tempat
·       Rumah di Blue Valley
Kutipan : “Ayuni meninggalkan rumahnya di Blue Valley dengan mobil toko” (Hal: 1)
·       Gulaloka
Kutipan : “dan menuju toko kue mungilnya, Gulaloka, yang terletak tak jauh dari rumah” (Hal: 1)
·       Apartemen
Kutipan: “Didalam apartemen, Elang menatap laptopnya”. (Hal:28)
Latar Waktu
·       Pagi hari
Kutipan : “ Ayuni Safira bangun pada jam 4 pagi” (Hal : 1)
·       Pagi hari
Kutipan: “Waktu masih menunjukkan pukul delapan”. (Hal: 20)
·       Malam hari
Kutipan : “Matahari baru saja tenggelam saat Ayuni tiba di rumah bersama Aldi”. (Hal: 34)
            Latar Suasana
·       Kegelisahan
Kutipan:”Ayuni melirik jam dinding. Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam, tetapi Satria belum juga pulang”. (Hal: 37)
·       Sedih
Kutipan: “Tangisan Ayuni sudah lebih dari cukup untuk membangunkan Gamal dari tidurnya” (Hal: 39)
·       Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel tersebut yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu. Hal ini dibuktikan oleh pengarang yang selalu menyebut nama tokoh-tokoh pemeran dalam novel tersebut, dimana seakan-akan pengarang begitu mengerti perasaan yang dialami tokoh dalam cerita.




·       Gaya Bahasa
·       Gaya Metafora
Kutipan: Zetro tertawa. “Aku mau saja, tapi tuan besar yang satu ini pasti enggak mau”. (Hal:111)

·       Amanat
Amanat yang dapat diambil dari novel Asa Ayuni yaitu jangan pernah memaksakan sesuatu yang memang bukan milik kita. Kita tidak bisa memiliki sesuatu yang indah tanpa proses yang pahit.
B. Unsur Ekstrinsik
·       Latar Belakang Penulis
Dyah Rinni adalah penulis novel dengan beragam genre seperti romance (Marginalia), remaja (Unfriend You, Beautiful Liar) dan juga detektif (serial Detektif Imai). Romance pertamanya Marginalia adalah pemenang kedua lomba menulis romance dari penerbit Qanita. Beatiful Liar adalah salah satu pemenang lomba menulis Seven Deadly Sins dari Gagas Media. Dyah pernah menjadi editor di dua penerbit nasional. Saat ini Dyah tengah menggarap sebuah novel domestic drama dan ingin bisa menyelesaikan trilogi fantasi pertamanya.
·       Nilai-nilai yang terkandung
·       Sosial
Dalam novel Asa Ayuni tedapat banyak nilai sosial yang dapat kita lihat. Salah satunya adalah sepasang suami istri yang bekerja untuk menyukupi kebutuhan hidupnya.
·       Agama
Dalam novel Asa ayuni terdapat nilai agama yang dapat kita lihat, yaitu pada saat warga akan melaksanakan sholat jenazah.

 Nama  : Nurma Isni Sofiriyatin Nahar
Npm    : 15410050
Kelas   : 4B

Analisis Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Novel Asa Ayuni-Dyah Rinni
A. Unsur Intrinsik
·       Tema   : Perjuangan dan ketegaran Ayuni dalam menjalani kehidupan rumah tangganya.
·       Tokoh  :
·       Ayuni
·       Poppy
·       Aldi
·       Miki
·       Satria
·       Laras
·       Elang
·       Zetro
·       Jeniper
·       Mama Dinah
·       Penokohan
·       Ayuni
Manja
Kutipan : “ Bukan begitu, Sayang’, Ayuni bergelayut manja pada Satria.
·       Alur
Alur dalam novel “Asa Ayuni” yaitu alur maju mundur. Hal ini dibuktikan dengan hal-hal sebagai betikut :
·       Pengenalan/awal cerita
Awal cerita dalam novel ini didahului oleh seorang perempuan bernama Ayuni Safira yang memiliki teman sekaligus musuh bernama Poppy. Ayuni tinggal di Blue Valley bersama suaminya, Satria dan seorang anaknya yang bernama Aldi. Aldi adalah seorang anak yang mengalami Syndrom Aspie atau autis.


·       Timbulnya konflik/titik awal pertikaian
Awal konflik ditunjukkan ketika Satria meninggalkan Ayuni dan Aldi. Ayuni harus mengurus segala keperluan Aldi, tetapi Ayuni belum bisa memahami apa saja yang dibutuhkan Aldi.
·       Kilas balik
Elang membayangkan ketika Bundanya masih hidup dan membawakan beberapa potong lapis legit untuk Elang.
·       Puncak konflik/titik puncak cerita
Titik puncak cerita adalah ketika Ayuni mengetahui bahwa rumah kebanggaannya dan Satria selama ini hasil utang dari tante Nia.
·       Antiklimaks
Ayuni mengira kebebasan adalah saat dia mendapatkan apa yang dia impikan: rumah yang cantik, pasangan yang sempurna, dan anak normal yang dapat dibanggakan. Namun, dia tidak pernah menduga kebebasan juga lahir saat dia membuang beban yang tidak perlu dan bersyukur atas apa yang dia miliki.
Ayuni berdiri ditengan rumah barunya, sebuah rumah yang jauh lebih kecil dibandingkan rumahnya di Blue Valley. Rumah didalam gang sempit itu hanya terdiri atas tiga kamar kecil, satu ruang yang berfungsi sebagai  ruang keluarga sekaligus ruang makan, sebuah dapur dan satu kamar mandi. Rumah itu begitu biasa, sehingga Princess si kucing ras itu terlihat seperti kucing kampung didalamnya.
·       Penyelesaian Masalah
Antiklimaks dalam novel ini ketika Ayu telah menyadari bahwa dia terlalau memaksakan mimpinya. Kemudian dia menjual rumah yang dulu terlihat begitu indah dimatanya. Sekarang rumah itu justru terlihat seperti bangunan asing.







·       Latar
Latar Tempat
·       Rumah di Blue Valley
Kutipan : “Ayuni meninggalkan rumahnya di Blue Valley dengan mobil toko” (Hal: 1)
·       Gulaloka
Kutipan : “dan menuju toko kue mungilnya, Gulaloka, yang terletak tak jauh dari rumah” (Hal: 1)
·       Apartemen
Kutipan: “Didalam apartemen, Elang menatap laptopnya”. (Hal:28)
Latar Waktu
·       Pagi hari
Kutipan : “ Ayuni Safira bangun pada jam 4 pagi” (Hal : 1)
·       Pagi hari
Kutipan: “Waktu masih menunjukkan pukul delapan”. (Hal: 20)
·       Malam hari
Kutipan : “Matahari baru saja tenggelam saat Ayuni tiba di rumah bersama Aldi”. (Hal: 34)
            Latar Suasana
·       Kegelisahan
Kutipan:”Ayuni melirik jam dinding. Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam, tetapi Satria belum juga pulang”. (Hal: 37)
·       Sedih
Kutipan: “Tangisan Ayuni sudah lebih dari cukup untuk membangunkan Gamal dari tidurnya” (Hal: 39)
·       Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel tersebut yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu. Hal ini dibuktikan oleh pengarang yang selalu menyebut nama tokoh-tokoh pemeran dalam novel tersebut, dimana seakan-akan pengarang begitu mengerti perasaan yang dialami tokoh dalam cerita.




·       Gaya Bahasa
·       Gaya Metafora
Kutipan: Zetro tertawa. “Aku mau saja, tapi tuan besar yang satu ini pasti enggak mau”. (Hal:111)

·       Amanat
Amanat yang dapat diambil dari novel Asa Ayuni yaitu jangan pernah memaksakan sesuatu yang memang bukan milik kita. Kita tidak bisa memiliki sesuatu yang indah tanpa proses yang pahit.
B. Unsur Ekstrinsik
·       Latar Belakang Penulis
Dyah Rinni adalah penulis novel dengan beragam genre seperti romance (Marginalia), remaja (Unfriend You, Beautiful Liar) dan juga detektif (serial Detektif Imai). Romance pertamanya Marginalia adalah pemenang kedua lomba menulis romance dari penerbit Qanita. Beatiful Liar adalah salah satu pemenang lomba menulis Seven Deadly Sins dari Gagas Media. Dyah pernah menjadi editor di dua penerbit nasional. Saat ini Dyah tengah menggarap sebuah novel domestic drama dan ingin bisa menyelesaikan trilogi fantasi pertamanya.
·       Nilai-nilai yang terkandung
·       Sosial
Dalam novel Asa Ayuni tedapat banyak nilai sosial yang dapat kita lihat. Salah satunya adalah sepasang suami istri yang bekerja untuk menyukupi kebutuhan hidupnya.
·       Agama
Dalam novel Asa ayuni terdapat nilai agama yang dapat kita lihat, yaitu pada saat warga akan melaksanakan sholat jenazah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar