Pondok Kecapi
Pagi
hari Mbak Rus sudah membuka warung kecilnya yang terletak di sebuah desa kecil.
Warungnya memang tidak besar, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Entah
cukup atau dicukup-cukupkan. Setiap pagi Mbak Rus dibantu oleh Mbak Tun untuk
menyiapkan barang dagangannya, mulai dari menanak nasi, merebus air, sampai
melayani penjual. Baru saja membuka warung Mbak Rus sudah memarahi Mbak Tun
yang sedang menanak nasi.
“Tun, masak nasinya yang bener”
“Iya Mbak”
“Jangan lembek seperti kemarin, apalagi sampai
belum matang”.
“Iya Mbak, ini aku sudah menanaknya agar tidak
lembek apalagi belum matang.”
“Jangan hanya berkata iya. Sudah lakukan saja
perintahku dengan baik. Kamu kan sudah numpang disini, sekarang kehidupanmu
jauh lebih baik daripada dulu. Apa kamu mau melayani para lelaki lagi?”.
“Sudah la mbak, tidak perlu dibahas lagi. Itu
hanya akan membuatku semakin sakit”.
Mbak
Tun ingin memulai hidpnya kembali dengan tidak mengingat masa lalu kelam yang
pernah dialaminya. Mbak Tun mempunyai masalalu yang buruk. Sekarang dia tinggal
bersama Mbak Rus. Memang, hidupnya sudah lebih baik daripada yang dulu. Tetapi
tetap saja dia masih tertindas oleh keadaan. Karena Mbak Rus masih saja
mengungkit masa lalunya.
Setelah
mencaci Mbak Tun, kemudian Mbak Rus bercerita ternyata Mbak Rus juga mengalami
hal yang sama. Dia ditinggalkan oleh seorang lelaki karena dia mandul. Orang
tua suaminya selalu menuntut dia untuk mempunyai keturunan, sayangnya Dokter
sudah memvonis bahwa dia mandul.
Mbak
Rus selalu berusaha untuk mempertahankan ikatan pernikahannya, tetapi semuanya
sia-sia. Lelaki itu memilih untuk mencari wanita lain. Suaminya memang tidak
mempunyai keahlian apapun, menambal ban saja tidak bisa. Terpaksa Mbak Rus
harus menafkahi suami dan istri mudanya. Mereka adalah dua orang wanita yang
sama-sama tersakiti oleh lelaki. Sampai akhirnya mereka saling mencintai sesama
jenis.
Sama halnya dengan Rukminah dan kedua anak
asuhnya, mereka adalah tetangga di desanya. Dulu Rukminah sering didatangi
lelaki hidung belang yang mampu membayarnya dengan uang. Tetapi semua
pelanggannya hilang karena mereka menyebut Rukminah perempuan najis.
Mbak Rus tidak mengira bahwa Rukminah sekarang
telah berubah menjadi penyuka sesama jenis sama sepertinya. Dia melampiaskan
bersama kedua anak asuhnya. Ini gila, benar-benar gila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar