Jumat, 30 Juni 2017

Mengonversi Naskah Drama Menjadi Cerpen

Pondok Kecapi

            Pagi hari Mbak Rus sudah membuka warung kecilnya yang terletak di sebuah desa kecil. Warungnya memang tidak besar, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Entah cukup atau dicukup-cukupkan. Setiap pagi Mbak Rus dibantu oleh Mbak Tun untuk menyiapkan barang dagangannya, mulai dari menanak nasi, merebus air, sampai melayani penjual. Baru saja membuka warung Mbak Rus sudah memarahi Mbak Tun yang sedang menanak nasi.
“Tun, masak nasinya yang bener”
“Iya Mbak”
“Jangan lembek seperti kemarin, apalagi sampai belum matang”.
“Iya Mbak, ini aku sudah menanaknya agar tidak lembek apalagi belum matang.”
“Jangan hanya berkata iya. Sudah lakukan saja perintahku dengan baik. Kamu kan sudah numpang disini, sekarang kehidupanmu jauh lebih baik daripada dulu. Apa kamu mau melayani para lelaki lagi?”.
“Sudah la mbak, tidak perlu dibahas lagi. Itu hanya akan membuatku semakin sakit”.
            Mbak Tun ingin memulai hidpnya kembali dengan tidak mengingat masa lalu kelam yang pernah dialaminya. Mbak Tun mempunyai masalalu yang buruk. Sekarang dia tinggal bersama Mbak Rus. Memang, hidupnya sudah lebih baik daripada yang dulu. Tetapi tetap saja dia masih tertindas oleh keadaan. Karena Mbak Rus masih saja mengungkit masa lalunya.
            Setelah mencaci Mbak Tun, kemudian Mbak Rus bercerita ternyata Mbak Rus juga mengalami hal yang sama. Dia ditinggalkan oleh seorang lelaki karena dia mandul. Orang tua suaminya selalu menuntut dia untuk mempunyai keturunan, sayangnya Dokter sudah memvonis bahwa dia mandul.
            Mbak Rus selalu berusaha untuk mempertahankan ikatan pernikahannya, tetapi semuanya sia-sia. Lelaki itu memilih untuk mencari wanita lain. Suaminya memang tidak mempunyai keahlian apapun, menambal ban saja tidak bisa. Terpaksa Mbak Rus harus menafkahi suami dan istri mudanya. Mereka adalah dua orang wanita yang sama-sama tersakiti oleh lelaki. Sampai akhirnya mereka saling mencintai sesama jenis.
Sama halnya dengan Rukminah dan kedua anak asuhnya, mereka adalah tetangga di desanya. Dulu Rukminah sering didatangi lelaki hidung belang yang mampu membayarnya dengan uang. Tetapi semua pelanggannya hilang karena mereka menyebut Rukminah perempuan najis.
Mbak Rus tidak mengira bahwa Rukminah sekarang telah berubah menjadi penyuka sesama jenis sama sepertinya. Dia melampiaskan bersama kedua anak asuhnya. Ini gila, benar-benar gila. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar